Itulah janji yang tidak bisa ayah tepati lagi. Walaupun begitu kelak
ketika nanti aku menemukan seseorang, aku akan tetap mengenalkannya, walaupun
mereka hanya akan saling melempar senyum dalam kalbu.
Aku selalu bertanya "Ayah apakah kamu merindukanku?"
Aku tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi ketika seseorang telah pergi menemui yang kuasa, apakah mereka bisa merasa lapar? Merasa marah dan terlebih apakah mereka bisa merasakan rindu? Aku tidak pernah tahu sehingga yang aku lakukan hanyalah mengirim doa setiap malam agar ia tetap bahagia di alam sana.
Jika bisa aku bertemu, aku ingin sekali memeluknya dan menceritakan semua keluh kesahku seperti ketika aku kecil dulu.
Tetapi aku tidak bisa menolak takdir, jika memang Tuhan sudah berkendak aku pun tidak bisa merubah rencana-Nya.
Aku tidak pernah marah pada Tuhan karena telah mengambilnya dari tengah-tengah keluarga kami, setidaknya aku bersyukur karena ia sudah bahagia disana, walaupun rindu tak kunjung henti, aku selalu tahu bahwa ia selalu baik-baik saja. Meskipun pertanyaan "apakah Ayah merindukanku?" Tidak akan pernah berhenti.
Salam kangen kanggo Sragen Kedawung pak...
BalasHapussalam kenal saking Soleh Mojoroto Kedawung nembe merantau niki